Rabu, 13 Mei 2009

Konsorsium BPD memperkecil risiko proyek pembangkit listrik yang mereka biayai

Ketua Asbanda Winnie E. Hasan menuturkan, pembangunan pembangkit listrik rentan terhadap berbagai risiko.

Konsorsium Bank Pembangunan Daerah (BPD) ingin memperkecil risiko proyek pembangkit listrik yang mereka biayai. Caranya, konsorsium BPD akan mengajak perusahaan asuransi, baik lokal maupun asing.

Ketua Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) Winnie E. Hasan menuturkan, pembangunan pembangkit listrik rentan terhadap berbagai risiko. "Misalnya saja kebakaran, kerugian akibat bencana dan lainnya," katanya, Selasa (12/5).

Sekadar mengingatkan, konsorsium BPD berkomitmen menyalurkan pembiayaan untuk 13 pembangkit listrik. Nilai total ke-13 proyek pembangkit itu sebesar Rp 4,7 triliun.

Winnie bilang, karena nilai pembangkit listrik sangat besar, otomatis nilai tanggungannya besar. Konsorsium BPD pun menginginkan asuransi yang menjamin berbentuk konsorsium. “Di dalam konsorsium ini nantinya juga ada yang berperan sebagai reasuransi," katanya.

Winnie mengungkapkan, tidak ada persyaratan khusus bagi perusahaan asuransi yang ingin ikut dalam konsorsium tersebut. "Yang penting perusahaan tersebut memiliki reputasi dan modal yang memadai untuk menjamin pembangkit listrik," katanya.

Tapi konsorsium BPD akan mengistimewakan asuransi milik Pemerintah Daerah seperti Askrindo atau Asuransi Jiwa Nusantara. “Tapi ini juga tergantung modal mereka. Kalau terbatas, tentu harus ada asuransi lain," ujar Winnie.

1 komentar: